Rumus Matematika - Di dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali memakai perhitungan matematika dalam melaksanakan suatu kegiatan. Contohnya di dalam jual beli atau perdagangan, kita mengenal yang namanya untung dan rugi. Nah, perhitungan untung rugi tersebut merupakan salah satu pola artimatika sosial. Contoh lain dari aritmatika sosial ialah perhitungan bunga di Bank. Di dalam bahan ini akan dibahas mengenai pengertian aritmatika sosial serta bermacam-macam perhitungan yang biasa dipakai di dalam kehidupan kita sehari-hari, bahan tersebut terangkum dalam Materi Pengertian Aritmatika Sosial dan Contohnya SD berikut ini:
Materi Pengertian Aritmatika Sosial dan Contohnya SD Lengkap
Harga Jual dan Beli
Harga jual merupakan nilai uang (harga) yang dimiliki suatu barang saat dijual. Sedangnkan harga beli ialah nilai uang (harga) yang dimiliki suatu barang saat dibeli.
Contohnya:
Amir membeli apel 4 kg dengan harga Rp. 40.000 kemudian ia menjualnya kembali dengan harga Rp.50.000. maka sanggup dikatakan bahwa:
Harga beli 3kg Apel = Rp. 40.000
Harga Jual 3kg Apel = Rp. 50.000
Harga jual ialah Harga Beli + Laba menyerupai pada pola di atas, harga jual yang dipakai oleh Amir adalah:
Harga Beli + Laba = Rp. 50.000
Rp. 40.000 + Laba = Rp. 50.000
Laba = Rp.50.000 - Rp. 40.000
Laba = Rp.10.000
Maka dari penjualan tersebut Amir mendapat laba sebesar Rp.10.000
Perhitungan Untung, Rugi dan Bunga
Untuk bahan mengenai Untung dan Rugi saya telah membahasnya secara lengkap pada artikel Cara Menghitung Persentase (%) Keuntungan. Jadi yang akan saya jelaskan pada artikel ini hanya bahan ihwal perhitungan bunga. Berikut ini penjelasannya:
Bunga tunggal dalam ekonomi
Ketika kita menabung atau menyimpan sejumlah uang di Bank atau Koerasi, maka biasanya kita akan mendapat laba berupa bunga bank. Besar dari bunga tersebut biasanya ditulis dalam bentuk persen (%). Bunga bank berlaku dengan jangka waktu tertentu biasanya dihitung per bulan atau per tahun. Di dalam perhitungan bunga bank, jumlah uang awal yang ditabungkan dianggap sebagai 1 bab atau 100%. Ketika menyimpan uang di bank maka kalian akan mengenal yang namanya bunga tunggal. Bunga tunggal ialah bunga yang besarnya selalu tetap dan tidak akan berubah dari waktu ke waktu. Dalam perhitungan matematika mengenai bunga di kenal beberapa istilah:
Modal (M)
Suku bunga (b)
Jangka waktu (n)
Contoh Soal Tentang Bunga Tunggal Harian:
Bank ABC memberi suku bunga sebesar 10%. Pak Ahmad menabung di bank itu sejumlah Rp. 2.500.000. Maka berapakah besar bunga yang diterima oleh pak Ahmad sehabis menabung selama 30 hari dan berapa jumlah keseluruhan dari uang pak Ahmad?
Cara menjawab:
Karena yang ditanyakan ialah bunga tunggal harian, maka dipakai rumus:
Makara besar bunga yang didapatkan oleh pak Ahmad sehabis 30 hari ialah Rp.20.833
Maka uang keseluruhan yang dimiliki pak Ahmad sehabis 30 hari adalah:
Modal + Bunga sehabis 30 hari
Rp. 2.500.000 + Rp. 20.833 = Rp. 2.520.833
Perhitungan Rabat, Bruto, Tara, dan Netto
Rabat
Ketika berjualan, biasanya seorang pedagang menawarkan kepingan harga terhadap barang yang mereka jual. tujuannya ialah untuk menciptakan para pembeli berminat membeli barnag tersebut. Potongan tersebut biasanya kita kenal dengan istilah DISKON. Nah di dalam ilmu matematika kita menyebutnya dengan istilah RABAT. Potongan harga ini biasanya diberikan dalam bentuk persen (%). Untuk memahaminya perhatikan pola soal ihwal rabat berikut ini:
Pak Edi membeli bermacam-macam jenis buku pelajaran dari sebuah perusahaan penerbit. Ia membeli buku pelajaran matematika sebanyak 100 buah dengan harga Rp. 1000.000 dan ia mendapat rabat dari perusahaan tersebut sebanyak 25%. Lalu, berapakah uang yang harus dibayar oleh pak Edi untuk membeli buku matematika tersebut?
Cara Menjawabnya:
Diketahui:
Harga Beli (B) = Rp. 1000.000
Rabat = 25%
Maka kita cari dulu berapa nilai rabatnya,
1000.000 x 25 : 100 = 25.000.000 : 100 = 250.000
jadi uang yang harus dibayar oleh pak Edi adalah:
Rp. 1000.000 - Rp. 250.000 = Rp. 750.000
Bruto, Tara dan Netto
Bruto, Tara dan Netto ialah istilah di dalam pelajaran matematika yang dipakai untuk menyatakan berat dari suatu barang. Di dalam dunia perdagangan, Bruto diartikan sebagai berat kotor, Netto ialah berat bersih, dan Tara merupakan kepingan berat dari suatu barang atau selisih antara Bruto dan Netto. Biasanya di dalam sebuah kemasan produk yang dicantumkan hanyalah Netto dan Bruto, menyerupai pada gambar berikut ini:
Pada karung berast tersebut tertera berat Netto = 14.99 Kg sedangkan berat Bruto = 15 Kg. Itu berarti berat dari beras ialah 14.99 Kg sedangkan berat karung ialah 0.11 Kg. Berat karung dianggap sebagai tara (potongan berat).
Contoh soal mengenai Bruto, Netto, dan Tara
Contoh Soal 1
Pada sebuah peti berisi buah manggis tertulis keterangan:
Bruto = 30kg dan tara = 4%
Maka hitunglah berat higienis (netto) dari buah manggis yang ada di dalam kotak tersebut.
Cara Menjawabnya:
Tara = 4 %
Tara = 4 % x Bruto = 4 x 30 : 100 = 1.2 Kg
Maka, untuk mencari netto kita hanya perlu mengurangkan Bruto dengan Tara:
Netto = Bruto - Tara
Netto = 30Kg - 1.2 Kg
Netto = 28.8 Kg
Makara berat higienis dari buah manggis tersebut ialah 28.8 Kg.
Contoh Soal 2
Pada karung beras rojo lele tertulis keterangan:
Netto = 25 kg dan tara = 2% maka berapakah bruto dari sekarung beras tersebut?
Cara Menjawabnya:
Netto = 25 Kg
Tara = 2 %
Maka:
Makara Bruto dari sekarung beras tersebut ialah 25.5 kg.
Demikianlah Materi Pengertian Aritmatika Sosial dan Contohnya SD yang sanggup kalian pelajari untuk memperdalam ilmu matematika yang kalian miliki. Teruslah berguru dan berlatih mengerjakan soal-soal mengenai Aritmatika Sosial.
0 comments:
Post a Comment